betapa tak berharganya semua yang sudah kita lakukan untuk DIA, orang yang slalu kita sanjung* dan seakan* hanyalah DIA satu-satunya, saat DIA katakan "AKU BOSAN"
betapa tak tertahankannya perasaan marah bercampur semua perasaan yang ada saat DIA katakan "AKU TAK PEDULI"
betapa tak berartinya hati yang tlah kita jaga hanya untuknya, saat DIA katakan "AKU BUKAN YANG TERBAIK UNTUKMU"
betapa terasa tak pentingnya seluruh waktu yang telah kita berikan untuknya, saat DIA katakan "KAU SELALU BUATKU MENUNGGU"
betapa tak bergunanya umpatan umpatan tertahan yang jika kita keluarkan takut menyakiti hatinya ketika kita merasa cemburu, saat DIA katakan "BISA BIASA ?"
betapa tak terlihatnya literan air mata yang tumpah karenanya, karena mencemaskannya, karena khawatir padanya, karena takut sesuatu yg buruk menimpanya, karena merasa buatnya kecewa, karena tak mau buatnya bersedih, karena tak ingin senyum yang selalu bisa buat kita tertawa itu hilang dari wajahnya, karena takut kehilangannya, saat DIA katakan
"MAAF SAYANG, RASA INI TETAP ADA, TAPI TAK LAGI UNTUKMU, untuknya .."
betapa tak tertahankannya perasaan marah bercampur semua perasaan yang ada saat DIA katakan "AKU TAK PEDULI"
betapa tak berartinya hati yang tlah kita jaga hanya untuknya, saat DIA katakan "AKU BUKAN YANG TERBAIK UNTUKMU"
betapa terasa tak pentingnya seluruh waktu yang telah kita berikan untuknya, saat DIA katakan "KAU SELALU BUATKU MENUNGGU"
betapa tak bergunanya umpatan umpatan tertahan yang jika kita keluarkan takut menyakiti hatinya ketika kita merasa cemburu, saat DIA katakan "BISA BIASA ?"
betapa tak terlihatnya literan air mata yang tumpah karenanya, karena mencemaskannya, karena khawatir padanya, karena takut sesuatu yg buruk menimpanya, karena merasa buatnya kecewa, karena tak mau buatnya bersedih, karena tak ingin senyum yang selalu bisa buat kita tertawa itu hilang dari wajahnya, karena takut kehilangannya, saat DIA katakan
"MAAF SAYANG, RASA INI TETAP ADA, TAPI TAK LAGI UNTUKMU, untuknya .."